Krimsus86.com Kutacane Bupati Aceh Tenggara (Agara), HM Salim Fakhry, SE, MM menggerebek gudang diduga tempat beras oplisan dan di temukan beras ratusan ton di Desa Terutung Seperai Kecamatan Bambel, Kamis (3/4) pukul 13.30 WIB dinihari.
Pada saat penggerebekan Bupati Agara, HM Salim Fakhry, SE, MM didampingi Staf ahli Bupati Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan, Hataruddin SE, Kasat Reskrim, Iptu Bagus Pribadi, Iptu Iskandar Said Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan (Sat Intelkam) Polres Aceh Tenggara
Bupati Aceh Tenggara HM Salim Fakhry SE, MM mengatakan, keoada Medua mendapat informasi ketika Halalbihalal Idul Fitri di rumah bersama masyarakat kemarin sekitar pukul 8.30 WIB, adanya indikasi pengoplosan beras yang dilakukan oleh seorang pengusaha
Dimana informasi dari masyarakat tersebut langsung kemarin pukul 10, saya cek-cek kecurigaan saya, kecurigaan saya benar akhirnya saya minta kepada Kasat Reskrim, Kasat Intel menugaskan anggotanya meninjau lokasi gudang yang diduga beras oplosan ternyata benar.
Palaku kejahatan ini bersama barang bukti akan dibawa ke Polres hari ini bersama Kasat Reskrim, Kasat intel dan anggotanya, dan sebagai bupati, Salim Fakhry berharap ini diusut tuntas sampai ke akar-akarnya.
Jika ada orang lain yang bermain di sini, siap-siap menerima resiko, kasus ini kita percayakan kepada Polres Aceh Tenggara untuk menyelidiki masalah kasus indikasi pengoplosan beras ini. Inilah hadiah hari lebaran kita,” ungkap Salim Fakhry.
Dalam pengoplosan beras tersebut diperkirakan ratusan ton, karena barang bukti yang dibawa ke Polres di dalam mobil saja sudah 20 ton. Menurut pengakuan pengusahanya, ini dijual ke Medan, namun akhirnya dia (UD KJT) mengaku sudah melempar ke Bulog Kutacane untuk pengoplosan beras 400 ton.
Bupati konfirnasi nanti kepada Bulog, apa benar menurut informasi masyarakat saat acara halalbihalal, sudah 400 ton yang selama ini dilakukan.bahwa praktik pengoplosan beras yang berhasil terungkap ini semoga hanya terjadi di satu lokasi, yakni tempat usaha milik pelaku, terangnya.
Seruan Bupati tetap mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam membeli beras dengan selalu memeriksa label dan izin resmi perusahaan yang tertera pada kemasan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa produknya adalah asli dan sesuai dengan standar yang ada, sehingga konsumen dapat terhindar dari risiko mengonsumsi beras oplosan yang kualitasnya tidak terjamin.
Pelaku inisial MMT telah mengakui menyampur berbagai jenis beras dengan kualitas berbeda dan melemparkannya ke Bulog, bersama pekerja dan barang bukti dibawa ke Polres Aceh Tenggara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jurnalis :Arahim J