BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG) MELATIH PARA NELAYAN KABUPATEN INDRAMAYU

Rabu,18-06-2025 KRIMSUS86.COM _ ( INDRAMAYU JAWABARAT ) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melatih para nelayan di Kabupaten Indramayu mengenai aplikasi informasi cuaca, gelombang tinggi, hingga lokasi ikan di tengah laut.Aplikasi tersebut adalah Indonesia Weather Information for Shipping (InaWis).

 

Berita Lainnya

Pelatihan berbentuk Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Jawa Barat 2025 ini sengaja digelar BMKG bersama dengan Komisi 5 DPR RI untuk mendukung pemberdayaan dan kesejahteraan nelayan melalui teknologi.

“Aplikasi ini bisa digunakan para nelayan untuk bagaimana mengetahui dan memahami kondisi cuaca di laut,” ujar Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto di Aula Kopsuka Indramayu, Rabu (18/6/2025).

 

Ada banyak sekali fitur yang tersedia dalam aplikasi tersebut. Semuanya bermanfaat dalam membantu kerja dan keselamatan nelayan saat di laut.Guswanto mencontohkan, aplikasi ini dapat menunjukkan jalur-jalur aman yang dapat dilalui oleh nelayan. Jika cuaca di tengah laut sedang buruk, akan muncul indikator bahaya. Nelayan pun diimbau untuk tidak memaksakan diri melaut demi keselamatan diri.

 

Fitur lainnya yang tak kalah hebat adalah indikator keberadaan ikan di laut. Disampaikan Guswanto, dengan aplikasi ini tidak ada lagi istilah nelayan mencari ikan, melainkan yang ada adalah nelayan menangkap ikan.

 

“Karena sudah diketahui posisi ikannya. Teknologi ini menggabungkan kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki BMKG, kira-kira seperti itu,” ujar dia.

 

Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syaefuddin mengatakan, sudah sangat tepat BMKG melakukan pelatihan sekolah lapang cuaca nelayan ini di Indramayu.Total ada 70 nelayan yang ikut serta dalam pelatihan tersebut.

 

Daniel menilai, walau punya pengaruh besar di bidang perikanan. Akan tetapi, nelayan Indramayu mayoritas ilmu melaut yang diterapkannya sehari-hari hanya berdasarkan otodidak atau ilmu dari turun temurun.Daniel pun berharap, ilmu yang jadi kearifan lokal tersebut mulai saat ini bisa dipadukan dengan teknologi masa kini.

 

Sumber : BMKG INDRAMAYU

( WARDONO HS ,SE )

Pos terkait