Lampung___Tulang Bawang krimsus86.com
Praktik mafia BBM subsidi di TUBA dan TUBABA Lampung, memicu keresahan publik.
Seorang oknum apart inisial AF diduga menjadi aktor utama jaringan pengecoran solar bersubsidi.
Oknum tersebut, disebut menggunakan truk Colt diesel berkapasitas 10 ton yang dimodifikasi menjadi “kantong doraemon”
Ia juga memanfaatkan sepeda motor bermuatan delapan jeriken plastik kapasitas 35 L untuk menguras stok solar di beberapa SPBU “kata sgg
Menurut sumber lapangan, lokasi yang disasar adalah SPBU 24.345.72 Unit 5, SPBU 24.345.27 Cakat Raya, dan SPBU 24.345.114 Unit 2.
Aktivitas ilegal ini berlangsung hingga dini hari dengan sistem yang terstruktur.
Pada Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 00.30 WIB, wartawan dan aktivis LSM memergoki aksi tersebut. Namun, mereka justru mendapat ancaman pembunuhan.
“Jangan macam-macam. Kalau berani, bereskan. Saya yang tanggung jawab,” ujar oknum aparat tersebut seperti dilansir dari sumber lapangan”ungkapnya
Lampu SPBU sengaja dimatikan, sementara nozzle solar pompa BBM dipasang langsung ke truk tangki yang sudah di modifikasi.
Imbuh sgg “Solar disedot dalam jumlah besar tanpa mengindahkan antrean warga. Masyarakat pun kesulitan mendapatkan BBM untuk kebutuhan harian.
Situasi ini memicu kecaman keras dari kalangan akademisi hukum, LBH Suara Panrita Keadilan (SPK) , M. Hidayat Tri Ansori.,S.H., C. L. E mendesak aparat bertindak tegas.
Menurutnya “Ini jelas pelanggar Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Wartawan dilindungi undang-undang, negara wajib memastikan keselamatan mereka,” kata bung dayat, Jumat (5/9/2025).
Bung dayat sapaan akrabnya “meminta Pomal Lampung, Polda Lampung, dan Kapolri segera memproses hukum semua pihak yang terlibat tanpa pandang bulu.
“Jangan ada impunitas, bahkan jika pelakunya aparat sekalipun,” tegasnya.
Ia menilai kasus ini bukan hanya serangan terhadap individu jurnalis, tetapi juga hak publik memperoleh informasi Negara, menurutnya tidak boleh diabaikan.
LBH Suara Panrita Keadilan (SPK) juga mengajak masyarakat sipil, LSM, dan organisasi pers mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Ini soal tegaknya hukum dan keadilan bagi rakyat. Kita harus melawan tirani berseragam yang merugikan negara dan rakyat, tegakkan hukum seadil-adilnya meski langit akan runtuh sekalipun “pungkasnya.